Tuesday, May 29, 2007

Misteri Kelahiran Duniawi dan Spiritual (3)

Misteri Kelahiran duniawi dan spiritual (Bagian 3)
Oleh : Prabhu Darmayasa

Salam kasih,
Seorang pe-Meditasi Angka yang baik, tidak akan berbangga hatmempunyai kekuatan memecahkan botol, atau tidak mempan dipukul alias kebal, atau kekuatan-kekuatan kecil lainnya. Mereka hanya akan marasa nyaman kalau bisa dan berhasil menempatkan dirinya di dalam menjaga kebersihan, kesucian, kesederhanaan dan pencapaian cinta kasih spiritual di dalam batinnya. Untuk memecahkan botol, ia akan lebih memilih mengambil palu dan memukulkannya ke botol, untuk bisa terbang ia akan lebih memilih membeli tiket pesawat, untuk kekebalan ia akan lebih memilih untuk menyebarkan senyum kasih kepada setiap orang, agar tidak kelihatan/tidak dilihat orang, ia akan lebih memilih untuk menundukkan keakuan palsunya, sehingga pandangan orang-orang tidak akan tertuju kepadanya.
Nah, itulah tujuan maha mulia kita disaat menempuh jalan sederhana, saya ulangi jalan yang sangat sederhana yaitu meditasi angka. Tetapi, ada divine-love atau cinta kasih spiritual lainnya yang patut kita berikan perhatian dan yang sangat menentukan keberhasilan kita mencapai tujuan maha mulia divine love antara sang roh dengan sumber sang roh. Yaitu dengan cara mengembangkan cinta kasih spiritual kepada sesama. Kita tidak bisa mengabaikannya karena Ia sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan divine love antara sang roh (diri sejati kita) dengan sang sumber roh (Tuhan YME). Sebab, cinta kasih kepada sesama adalah bentuk lain daripada cinta kasih spiritual kepada Tuhan YME. Kalau kita mengalpakan kepentingan menjalin cinta kasih spiritual kepada sesama, maka kita akan ketinggalan kereta divine love dan kita tidak bisa lagi membeli tiket kereta api divine love yang lain lagi.
Mengapa cinta kasih spiritual sesama itu saya katakan sangat penting? Karena kita ada dan hidup di dunia ini, maka dari itulah ia menjadi sangat penting. Tanpa hubungan cinta kasih spiritual sesama, maka kita akan menjadi orang kerdil spiritual, atau orang yang gagal spiritual. Tanpa sentuhan rasa spiritual dengan orang lain, maka kita akan asyik membesarkan diri kita di dalam keakuan palsu. Kapan kita menyentuhkan rasa spiritual kita dengan orang lain, maka akan lahirlah sentuhan rasa cinta kasih spiritual di kedua hati insan Tuhan dan mereka akan saling bantu di dalam membangkitkan cinta kasih spiritual dalam diri masing-masing. Setelah kita berhasil mempertemukan diri kita dengan orang lain (insan-insan lain) maka kita tidak akan tertangkap di dalam kebesaran diri (karena berkembangnya keakuan palsu), melainkan kita akan melihat orang lain yang kita ajak bergaul dan bertukar menukar cinta kasih spiritual menjadi besar, karena kita tidak akan dihinggapi keakuan palsu dan akhirnya kita sendiri menjadi besar, karena juga terbebas dari keakuan palsu. Kita akan melihat dunia setelah kita berhasil mengembangkan cinta kasih spiritual kita dengan insan-insan lainnya. Kalau semua orang sudah berhasil menjalankan cinta kasih.., alangkah damainya dunia ini dipenuhi serta dikelilingi oleh senyum dan hanya senyum...
Kita akan melihat rahasia-rahasia spiritual setelah kita menghargai pergaulan cinta kasih spiritual antara sesama insan. Kita akan menjadi manusia setelah kita berhasil menghargai pergaulan sesama insan. Seorang manusia sejati adalah dia yang telah berhasil membersihkan batinnya dari virus-virus perbedaan-perbedaan badani seperti perbedaan warna kulit, ras, suku dan agama. Itulah yang menjadi tujuan indah meditasi angka. Hendaknya kita jangan pernah keliru mengertikan bahwa meditasi angka sangat remeh, atau ia tidak ada artinya sama sekali di hadapan teknik-teknik meditasi lainnya. Mungkin ada yang berpikir bahwa: “Aku telah mempelajari berbagai teknik maha hebat...” Jangan..., jangan ada yang meremehkan teknik meditasi angka yang sederhana ini. Seluruh dunia, seluruh gerak, segala aktivitas dan keseluruhan diri kita di set dan digerakkan oleh angka. Meditasi angka tidak sesederhana tekniknya yang sangat simple. Obyek meditasi angka sangat agung dan penuh power serta miracle, yaitu angka. Tujuan meditasi angka adalah sangat mulia dan penuh power, yaitu divine love. Di dalam cinta kasih spiritual tersimpan segala jenis kekuatan, segala jenis perlindungan, segala jenis kebahagiaan, segala jenis berkah dan..., teknik sederhana meditasi angka mengajarkan kita berpola hidup sederhana, bertingkah-laku sederhana, serta berpikir sederhana.
Nah, ketika kita menyiapkan wadah yang sederhana tetapi dipenuhi oleh ketulusan, kebersihan dan kesucian, maka Tuhan sendiri akan datang bersthana/berada di tempat yang sangat sederhana itu. Kita tidak akan perlu sampai mengucapkan beribu-ribu jenis mantram atau doa-doa yang hebat-hebat untuk memanggil Tuhan agar bersedia datang bersthana di dalam hati kita. Namun Tuhan sendiri akan datang kepada kita dan bersthana, serta membersihkan batin terdalam kita. Itulah meditasi angka yang sangat sederhana. Itulah teknik indah yang telah dihadiahkan kepada kita umat manusia oleh Tuhan Yang Maha Pemurah di zaman yang penuh kekacauan ini. Saya percaya bahwa hanya di dalam kesederhanaanlah ada Tuhan. Bukan di dalam kebencian, tidak di dalam kemewahan, tidak di dalam tutupan-tutupan kesyereman dan kelihaian permainan tata bahasa. Namun hanya kesederhanaan dan hanya kesederhanaan. Meditasi angka bersama teknik meditasi lainnya yang sangat indah yang juga diturunkan ke dunia ini atas kehendakNYA demi kesejahteraan umat mannusia, berusaha melayani umat manusia untuk mencapai tujuan maha mulia tadi, yaitu Divine Love.
Agar tidak terlalu panjang, saya simpulakan saja; kalau anda telah menerima bahwa diri anda telah lahir sebagai murid spiritual, maka akuilah telah lahir pula guru spiritual untuk anda. Kemudian biarlah Guru Spiritual menanamkan bibit cinta kasih spiritual di dalam batin anda terdalam dan kembangkanlah bibit indah tersebut dengan cara sangat sederhana. Sebab jalan sederhana itu anda butuhkan di dalam segala kesibukan urusan-urusan dunia anda di kantor, di rumah dan di masayarakat. Rajinlah, teraturlah, patuhlah, serta tekunlah menjalankan meditasi angka setiap hari, sesuai dengan kesempatan yang dapat anda luangkan di dalam segala kesibukan berbagai urusan dunia anda, dengan tetap menjaga dasar utamanya, yaitu kesederhanaan dan cinta kasih spiritual.
Semoga anda berhasil...
... selesai ...
Sriguru,
Darmayasa
Renungan Mingguan Meditasi Angka
Nomor: DIVINE LOVE / 05 04 07
P e n g a n t a r R e d a k s i
Renungan Mingguan khusus untuk internal ini diedarkan untuk dibacakan
sesaat sebelum meditasi bersama, yang dilaksanakan seminggu sekali.
Dengan dibacakannya Renungan ini, diharapkan akan dapat dirasakan
sebagai kehadiran Guru bersama kita (Tamtam)
Diterbitkan oleh:
Renungan Mingguan Meditasi Angka
Tahun 2007
Alamat: Villa Mahkota Pesona
Jl Mahkota Raya, Blok ii1 No. 18 - Bojong Kulur
-3-

Misteri Kelahiran Duniawi dan Spiritual (2)


Misteri Kelahiran duniawi dan spiritual (Bagian 2)
Oleh : Prabhu Darmayasa
Salam kasih,

Ketika aliran positif dari listrik bertemu dengan aliran negatif..., maka akan ada sentuhan atau percikan tenaga listrik (mohon koreksi) yang maha dahsyat, yang kalau kita sentuh dengan tangan, maka kita akan terkena setrum dan bahkan bisa mati di tempat. Begitu pula ketika anak - ibu lahir, pada detik yang sama muncullah rembesan rasa kasih spiritual yang tidak dapat dijelaskan diantara kedua makhluk itu. Sejelek-jeleknya seorang ibu, ia tidak akan pernah kehilangan cinta kasih spiritualnya kepada anaknya. Sejeleknya anak, ia tidak akan kehilangan cinta kasih kepada ibunya. Walaupun terkadang ada pula seorang anak yang membenci ibunya, tetapi selain sangat langka, ia juga tidak bisa terlepas dari rindu yang tak terjelaskan kepada ibunya. Begitu pula seorang ibu, ia akan sangat menderita jika ia harus berpisah dengan anaknya, sebab bibit cinta kasih spiritual di kedua hati insan itu tidak akan pernah bisa dihilangkan begitu saja. Ia merupakan hubungan cinta kasih spiritual yang kekal, cinta kasih yang akan terus dibawa hingga sampai ke liang kubur.
Sekarang butir maha indah dan maha penting di dalam pertemuan atau kelahiran murid-guru, kita juga bisa lihat bahwa ia terlahir bersamaan dengan proses inisiasi. Kehausan spiritual seorang murid dan berkah spiritual seorang guru spiritual, akan melahirkan cinta kasih spiritual (divine love). Sebuah cinta kasih yang sangat sulit dimengerti dan apa lagi kalau seseorang mencoba menjelaskannya, maka ia adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin, sebab ia adalah sebuah aliran rasa dari satu dasar hati terdalam, ke dasar hati terdalam yang satunya lagi, yaitu murid kepada guru dan guru kepada murid.
Ketika cinta kasih spiritual itu telah menyatu..., maka ia akan berkembang menjadi cinta kasih spiritual yang lebih maju lagi..., yaitu kehausan kasih spiritual sang roh (atma) kepada sang Sumber Roh (Paramatma). Inilah cinta kasih spiritual sejati, yaitu cinta kasih spiritual yang ada di dalam hati terdalam dari setiap orang, cinta kasih spiritual antara roh dengan sumber roh, Tuhan YME. Itulah cinta kasih sejati dan itulah tujuan kita yang sebenarnya sebagai seorang pencari spiritual. Dengan mencapai yang satu itu, maka seseorang akan memiliki segalanya. Ia tidak akan memerlukan hal lain apa pun lagi di dunia ini selain "angka satu" tersebut.
Ketika seseorang telah terbangkitkan cinta kasih spiritualnya kepada Tuhan YME, maka ia telah mendapatkan "angka satu" dan dia telah memiliki segalanya. Ia tidak memerlukan hal-hal duniawi dalam bentuk apa pun lagi, sebab ia tidak akan sempat melirik apa pun selain lelap sepenuhnya di dalam cinta kasih spiritual kepada Tuhan YME. Inilah tujuan kita melakukan meditasi angka. Inilah tujuan kita melakukan berbagai bentuk palayanan di dalam meditasi angka. Dan ketika kita berhasil mencapai divine love, maka kita telah menggenggam permata yang sangat berharga. Pada saat itulah kita sudah tidak akan tertarik lagi pada permata-permata hasil ciptaan laboratorium yang tampak begitu cemerlang dan dijual mahal di toko-toko mewah / di hotel-hotel berbintang lima. Terlebih lagi pada batu permata tanda kutip yang dibentuk dari kaca atau plastik.
Orang yang telah memiliki intan permata berharga di tangannya akan berludah jijik melihat atau membayangkan dirinya sebelumnya telah menjadi budak dari perburuan pecahan-pecahan kaca yang berkilauan. Selanjutnya, tugas pe-Meditasi Angka sekarang adalah mengertikan, serta merealisasikan cinta kasih spiritual tersebut, antara sang roh dengan sumbe roh, Tuhan YME.
Maka itulah puncak dari divine love dan sekali lagi itulah tujuan kita melakukan meditasi angka dan bukan tujuan-tujuan kecil berupa pencapaian yang syerem-syerem.... Kapan kita berhasil dan diizinkan berada di dalam alam divine love, maka kita akan meludah melihat atau membayangkan diri kita bagaimana kita dengan begitu menggebu-gebunya menginginkan mendapatkan kekuatan-kekuatan yang orang katakan dengan istilah kerennya supranatural, kekatan-kekuatan berupa kekebalan, bisa mengobati orang, atau kesaktian-kesaktian yang sangat lucu.... Ya..., akan terlihat lucu ketika kita telah berhasil melihat dari tingkatan divine love. Namun, ketika kita masih berada di dalam tingkatan "perburuan", maka kita akan mengertikan bahwa sangat mengagumkan dan sangat penting menjadi orang sakti atau orang yang memiliki kekuatan-kekuatan supranatural yang hebat serta dikagumi orang awam pada umumnya. Bukan tidak mungkin seseorang masih tetap dipegang kepalanya oleh keinginan-keinginan untuk mendapatkan kesaktian atau menjadi paranormal atau yang syeremsyerem tersebut. Oleh karena itulah, mengingat tujuan meditasi angka adalah mengantarkan orang kepada tujuan maha agung, yaitu divine love, cinta kasih spiritual antara sang roh dengan sumber sang roh, maka ketika orang terkena sentuhan virus keinginan-keinginan lucu dan syerem seperti tadi, hendaknya segera dan sangat segera ia memalingkan perhatiannya, untuk kembali kepada tujuan maha agung dan maha mulia tadi, yaitu : divine love dan hanya divine love.
... bersambung...
Sriguru,
Darmayasa
Renungan Mingguan Meditasi Angka
Nomor: DIVINE LOVE / 05 03 07
P e n g a n t a r R e d a k s i
Renungan Mingguan khusus untuk internal ini diedarkan untuk dibacakan
sesaat sebelum meditasi bersama, yang dilaksanakan seminggu sekali.
Dengan dibacakannya Renungan ini, diharapkan akan dapat dirasakan
sebagai kehadiran Guru bersama kita (Tamtam)
Diterbitkan oleh:
Renungan Mingguan Meditasi Angka
Tahun 2007
Alamat: Villa Mahkota Pesona
Jl Mahkota Raya, Blok ii1 No. 18 - Bojong Kulur

Misteri Kelahiran Duniawi dan Spiritual

Misteri Kelahiran duniawi dan spiritual (Bagian 1)
Oleh : Prabhu Darmayasa

Salam kasih,

Sekitar dua bulan yang lalu seorang wanita baru saja melahirkan. Ia meminta saya memberikan nama untuk anaknya. Dia dengan sangat berbahagia dan menyampaikan berita itu kepada saya lewat kata-kata yang agak terbata-bata saking bahagianya, seraya mengatakan bahwa "Anak saya sudah lahir...."

Saat itu saya katakan, “Tidak.., saya tidak melihat anak lahir seperti itu.“ Tentu saja ia menjadi bingung atas jawaban saya itu sambil bertanya, “Ada apa dengan kata-kata Prabhu itu?” Kemudian saya pertegas lagi, “Ya saya tidak melihat anak lahir seperti yang anda katakan.” Ia kembali mengatakan ketidak mengertiannya. Saya katakan, “Ya....anda mengatakan anak sudah lahir dan anda berbahagia. Tetapi tahukah anda bahwa saya juga berbahagia?” Ia menjawab, "Ya mungkin saya bisa mengerti Prabhu juga berbahagia karena anak saya sudah lahir.." Saya menjawab, "Tidak, bukan hanya karena itu.... saya tidak berbahagia karena seorang anak telah lahir....". "Lalu...?" tanya dia lagi keheranan. Saya jawab pelan, "Saya berbahagia karena seorang IBU telah lahir..." "Haaaa...?" seru dia dalam telpon dan saya dapat mengerti ia masih tetap tidak atau belum mengerti maksud saya.

-1-Saya tidak ingin ia menunggu terlalu lama, lalu saya jelaskan bahwa dunia biasanya berbahagia ketika seorang anak telah lahir. Tetapi, saya berbahagia karena tambahan seorang ibu telah lahir di dunia ini. Orang-orang melihat seorang anak telah lahir, tetapi saya melihat seorang ibu yang telah lahir. Ya.., karena bersamaan dengan lahirnya anak, ternyata seorang ibu telah lahir pula.
Seorang ibu..., seorang yang lemah di mata kebanyakan orang tetapi sesungguhnya tidak ada yang dapat menyamai kekuatannya di dunia ini. Seorang ibu maha tabah serta maha kuat telah lahir, seorang ibu yang akan menyelamatkan dan memelihara serta membesarkan dalam segala kedukaannya...seorang bayi yang sedang memejamkan mata, lemah tanpa daya dan menangis terus meminta perlindungan. Tidak ada orang lain yang mampu memberikan perlindungan kepadanya, tidak juga bapaknya, melainkan hanya seorang ibu. Seorang ibu yang maha tahan banting..., ibu yang maha tabah..., ibu yang maha berbahagia dalam maha penderitaan, seorang ibu yang patut dipuja oleh seluruh isi dunia, tentu saja oleh anak itu sendiri.

Seorang bapak mungkin bisa melindungi, namun itupun dapat dihitung dengan jari jumlahnya. Tetapi, hati, kasih, pengorbanan, elusan, kesiapan hidup-mati dan lain-lain hanya bisa diberikan oleh seorang ibu. Seorang bapak melakukannya karena desakan "sikon", tetapi seorang ibu melakukan karena memang tuntutan batinnya. Oleh karena itulah saya mencoba "meminggirkan" bapak di sini untuk memberikan penekanan, bahwa saya melihat seorang ibu telah lahir, menambah jumlah ibu-ibu maha tabah dan maha sakti di dunia ini. Seorang ibu yang tidak sempat memasukkan seteguk airpun kedalam mulutnya, tetapi bersedia mengalirkan seluruh air susunya demi sang anak, seorang ibu yang bersedia mengalirkan seluruh air matanya demi sang anak. Seorang bapak harus meminta pertolongan dari seorang ibu lain atau berlindung pada botol.... dan mungkin ia pun akan melakukan tugas “ibu” tapi sambil meratapi nasibnya.

-2-Setelah mendapat penjelasan seperti itu, wanita itu rupanya dapat memahami maksud saya dan ia membiarkan saya memanggilnya ibu, walaupun usianya sangat jauh..., selisih 17-an tahun lebih muda dari saya. Memang, harus diakui bahwa usia tidak mendefinisikan seorang ibu, sebab ibu adalah ibu.
Demikian pula halnya..., ketika seseorang mengambil keputusan untuk mendapat inisiasi spiritual, maka lahirlah seorang sisya (murid). Sama halnya pada kejadian ibu melahirkan diatas, maka dalam proses inisiasi ini yang kita lihat pada umumnya adalah murid. Bahwa telah lahir murid baru dengan istilah Dwijati..., yaitu lahir untuk kedua kalinya. Pertama kali ia lahir dari ibu dan kedua kali lahir secara spiritual, lahir dari Guru Spiritual. Nah, yang kita lupakan di dalam proses inisiasi ini adalah, pada saat dwijati atau murid baru lahir..., maka terlahir pula seorang Guru Spiritual bagi si murid tersebut. Hal inilah yang umumnya selalu kita lupakan/abaikan.

Pada saat inisiasi, telah lahir Guru Spiritual bagi si murid, yang akan mengayominya, yang akan membimbingnya, yang akan menjaganya, yang akan menyelamatkan perjalanan spiritualnya dari segala cobaan dan rongrongan. Si murid yang matanya masih terpejam (seperti sang bayi yang matanya masih tertutup) akan dibukakan matanya oleh guru spiritual (ajnana timirandhasya... jnananjana salakaya) dengan sentuhan Dipa/api suci pengetahuan spiritual. Kemudian pelan-pelan mata si murid akan terbuka dan akhirnya ia akan bisa melihat "dunia yang benar", karena Guru Spiritual telah memberikan mata spiritual (divya caksu) kepadanya.

Sekarang silakan anda semua renungkan dan bandingkan sendiri secara jujur antara kemuliaan seorang ibu dan kemuliaan seorang guru spiritual. Kalau dijelaskan disini, maka ia akan memakan banyak waktu dan banyak lembaran halaman ketikan. Tetapi, dilain pihak saya ingin memasuki sentuhan topik lain yang lebih penting. Demikianlah, setelah anda menemukan kemulian seorang ibu dan kemuliaan seorang guru spiritual, sekarang saya mengajak anda semua melihat butir maha penting lain dalam kelahiran anak-ibu dan kelahiran murid-guru.
-3-... bersambung ...
Sriguru, Darmayasa

Renungan Mingguan Meditasi Angka
Nomor: DIVINE LOVE / 05 02 07


P e n g a n t a r R e d a k s i
Renungan Mingguan khusus untuk internal ini diedarkan untuk dibacakan sesaat sebelum meditasi bersama, yang dilaksanakan seminggu sekali. Dengan dibacakannya Renungan ini, diharapkan akan dapat dirasakan sebagai kehadiran Guru bersama kita (Tamtam)




Diterbitkan oleh:

Renungan Mingguan Meditasi Angka
Tahun 2007

Alamat: Villa Mahkota Pesona
Jl Mahkota Raya, Blok ii1 No. 18 - Bojong Kulur